Cinta Segitiga
Ketika tahun ajaran baru dimulai siswa
dan siswi SMK Negeri 1 Suka Maju mengirim kontingennya untuk mengikuti
perkemahan di tingkat Kabupaten Surakarta selama satu minggu, dengan mengirimkan
satu sangga putra dan satu sangga putri. Didalam perkemahan itu ada dua sejoli
yang bernama Dea dan Budi.
Dea adalah orang yang sangat aktif
dalam kegiatan apapun baik di luar maupun di dalam sekolah orangnya cantik dan
juga lugu. Budi adalah orang yang suka olah raga dan juga suka organisasi.
Mereka sudah menjalin hubungan sudah sangat lama. Datanglah seorang laki-laki
yang bernama Iwan dia adalah ketua DKR dari sekolah lain, orangnya ganteng,
pinter, dan jiwa kepemimpinannya baik.
Dea melihat dan terus memandang laki-laki tersebut, hari
demi hari Dea mulai merasakan ada perasaan suka dan kagum kepada Iwan. Ketika
hari kelima Iwan mengungkapkan perasaanya kepada Dea “Dea selama ini aku
melihat gerak-gerik kamu aku menjadi kagum dan seakan merasa bahagia ketika kau
melihatku” kata Iwan. Hal tersebut tidak diketahui oleh Budi dan mereka
menjalin hubungan tanpa sepengetahuan Budi.
Seiring waktu berjalan hari terakhir pun telah tiba,
Budi merasa ada yang berubah dengan Dea, teman satu sangga mereka memberitahukan
Budi bahwa Dea menjalin hubungan lagi dengan Iwan ketua DKR itu “Budi, aku tadi
melihat pacar mu dengan orang lain” ujar teman Budi. Lalu Budi merasa belum
yakin sebelum dia melihatnya sendiri, lalu dia pergi untuk membuktikan ucapan
temannya itu. Apalah daya dia melihat kekasihnya bergandengan dengan orang lain
hatinya pun hancur luluh lantah seperti batu yang hancur berkeping-keping di
hantam palu.
Lalu Budi menghampiri kekasihnya itu dan berkata
“kenapa kau tega lakukan ini Dea, aku padahal sangat sayang padamu, jika
seperti ini lebih baik kita sudahi hubungan kita” Budi berkata sambil bersedih.
Mendengar kata-kata Budi Dea pun merasa menyesali perbuatannya, Dea langsung
meninggalkan Iwan yang tidak tahu menahu atas hubungan Dea dengan Budi.
Dea pun menghampiri Budi yang lagi patah hati
(broken heart) Dea pun berkata kepada Budi “maafkan semua kesalahan ku selama
ini karena telah membuat kamu kecewa dan sakit hati”. Mendengar perkataan Dea,
Budi pun memaafkan Dea dengan berkata “baiklah aku maafkan kamu, asalkan kamu
tidak mengulangi kesalaham mu lagi”. Mendengar perkataan Budi, Dea pun merasa
lega dan senang. Mereka pun kembali bersatu lagi. Dan Iwan merasa bersalah
karena sudah merebut pasangan temannya, dia pun meminta maaf kepada Budi atas
ketidak tahuannya.
TERIMAKASIH